Banyakan,Saksi Sejarah Yang Terlewatakan

Banyakan,Saksi Sejarah Yang Terlewatakan

Gambar Ilustrasi 

Setelah perang merebut kemerdekaan,pemerintah belanda melancarkan agresi militer keduanya. Dan sekali lagi,kampung Banyakan menjadi saksi sejarah perjuangan tentara indonesia di bawah pimpinan kolonel Suharto,yang bermarkas di Segoroyoso pleret. Pada masa perang,kampung Banyakan diserang dari berbagai penjuru. Menurut salah satu saksi yaitu bapak Kasmo warga Banyakan 2,wilayah Banyakan dihujani mortir. Belanda menghujani mortir dari arah utara yaitu maguwo red Bandara. Para warga (menurut bapak kasmo) bersembunyi di berbagai tempat,ada di pinggir sungai opak,ada di daerah ngablak,ada di gunung gunung. Suasana sat itu mencekam sekali. Bahkan warga kampung banyakan ada yang menjadi korban,salah satunya adalah mbah mardi warga kampung banyakan 1. Menurud beliau,mortir dari arah maguwo menghempas di tengah kampung banyakan,tepatnya di banyakn 3,beliau hanya terkena percikan mortir. Oleh para pejuang,mbah mari di bawa ke pengobatan (palang merah) yang saat itu berada di daerah depok segoroyoso. Menurut beliau,hantaman mortir begitu dahsyat,membuat para pejuang indonesia kalang kabut. Menurut beliau,rasa kena percikan mortir adalah kakinya berasa mati rasa. Tetapi berkat pertolongan dari tim medis mbah mardi dapat terobati di kakinya. Banyakan pada waktu itu juga banyak diserang dari arah barat yaitu dari arah balong banguntapan. Memang serangan belanda berasal dari 2 penjuru tersebut. 

Sumber Banyakan 3 RT 01

0 Response to "Banyakan,Saksi Sejarah Yang Terlewatakan"

Post a Comment